Perilaku dan Budaya

Nama:Febran Sartaji
HUBUNGAN PERILAKU MANUSIA DENGAN BUDAYA


             Secara umum psikologi diartikan ilmu yang mempelajari perilaku manusia sebagai manifestasinya. perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika.Sedangkan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Budaya  membantu individu berkomunikasi, memberikan tafsiran serta melakukan evaluasi. Budaya tidak hanya bersifat naluriah saja, namun budaya memberikan dampak pada perilaku yang dapat diterima didalam masyarakat.
Objek psikologi adalah penghayatan dan perbuatan manusia,perbuatan manusia dalam alam yang kompleks dan selalu berubah.Jiwa bukanlah sesuatu benda yang mati,tetapi suatu yang hidup dinamis;selalu berubah untuk maju menuju kesempurnaan.
Di dalam lingkungan tinggal manusia memiliki suatu budaya dan budaya itu bisa mempengaruhi perilaku manusia atau perilaku manusia yang menjadi suatu kebudayaan. Perilaku dengan budaya tentu memiliki hubungan yang sangat erat.Perilaku manusia dari daerah satu dengan daerah lain tentu memiliki suatu perbedaan disini yang di lihat adalah perbedaan dari segi cara berperilaku dengan manusia lain.Contoh perilaku antara orang Jakarta yang cuek ketika sedang lewat didepan orang lain sudah menjadi hal yang biasa,tentu hal ini berbeda dengan masyarakat pulau jawa pada umumnya yang ketika lewat didepan orang akan menganggukan kepalanya sebagai rasa hormat.Dari sini dapat di lihat perbedaan perilaku manusia antar daerah yang berbeda yang dimana perilaku terebut telah menjadi suatu budaya dalam berperilaku di dalam masyarakat.Budaya dari daerah satu dengan lain tentu akan menjadi masalah bagi individu yang telah kuat terhadap budaya daerahnya,apabila ia pergi ke daerah yang yang memiliki budaya berbeda tentu dia akan mengalami culture shock,terutama mahasiswa yang ingin mencari ilmu dan pengalaman hidup,pergi dari daerah asal dan menuju daerah lainnya di Indonesia mereka akan melihat berbagai hal ataau keiasaan yang berbeda dan untuk awal-awalnya ia akan mengalami kesulitan rasa bimbang dalam menentukan pilihan mempertahankan adat budaya atau meninggalkannya.Dalam hal ini memerlukan seorang yang dapat mengarahkan dan membantu dalam proses interaksi  dengan manusia lain, dan memiliki wawasan budaya lokal daerah setempat.
Budaya dengan nilai yang berbeda tidak hanya akan menerima aturan yang bergai macam dari perilaku pribadi dan sikap tapi juga menerima variasi dalam bentuk makanan, pakaian, dan produk lain serta pelayanannya. Dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki keseragaman nilai, dimana mereka tidak menyukai serta menerima bermacam aturan dari rasa dan produk pilihan.
Dalam hidup bermasyarakat,terutama di Indonesia kita akan bertemu dengan orang-orang dari latar belakang atau dari suku-suku yang berbeda dengan kita.Seringkali kita berfikir mengapa orang-orang dari suku yang sama akan berperilaku hampir sama dengan sesama sukunya dan juga berpandangan hidup yang sama,sehingga sebagai masyarakat Multikkultural di Indonesia kita harus saling menyesuaikan dengan suku-suku yang lain.Saling menyesaikan disini adalah toleransi dan kompromi dalam hidup bermasyarakat,selama masa ini kita dituntut untuk berproses belajar dengan kebiasaan masyarakat setempat dan budaya masyarakat.
Hubungan antara budaya dan perilaku ada dua yaitu,perilaku yang menciptakan budaya dan kebiasaan/budaya yang membentuk perilaku.Perilaku yang menciptakan budaya adalah suatu kebiasaan yang terjadi berulang-ulang baik yang dimulai oleh individu dan di ikuti iindividu lainnya,sedangkan kelompok yang menciptakan budaya adalah kegiatan dalam kelompok yang dianggap baik contoh dalam perusahaan seperti ketika ada Direktur lewat mereka akan menghormatinya dan ketika akan memulai suatu rapat mereka akan berdoa agar rapat yang mereka lakukan dapat berjalan dengan baik.Budaya yang membentuk perilaku adalah kebiasaan adat/budaya dari nenek moyang yang terus menerus dipertahankan dari generasi ke generasi berikutnya hal ini dapat dilihat  terutama di Bali yang terkenal dengan kebudayaan.Kebudayaan ini harrus tetap di jaga agar tidak hilang dengan seiring perjalanan waktu.
Manusia adalah makhluk sosial, artinya dalam hidupnya, manusia memerlukan kerjasama dengan orang lain. Sejak manusia lahir ke dunia mereka membutuhkan bantuan dan hubungan orang lain agar mereka dapat tetap hidup (survival). Hal ini berbeda dengan beberapa makhluk lain yang dikaruniai kemampuan untuk terus hidup walaupun tanpa bantuan induknya. Manusia dalam hidupnya diharapkan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan dalam hidupnya, seperti: memudahkan dalam mencari pekerjaan, berinteraksi dengan manusia lain, dan memiliki wawasan budaya lokal daerah setempat agar tidak punah. Dalam berinteraksi di masyarakat, manusia dipengaruhi oleh nilai, aturan (norma), budaya, serta kondisi geografisnya terhadap perubahan perilakunya.Dari hal ini dapat dilihat bahwa hadirnya budaya sebagai salah satu pegangan bagi manusia dalam menjalani hidupnya sebagai budi dan akal terhadap perubahan perilakunya agar tidak menyimpang atau mengganggu kestabilan dalam masyarakat.
Budaya terutama dijalankan oleh keadaan yang batasannya cukup bebas pada perilaku individu dan oleh pengaruh fungsinya dari institusinya. Batasan dimana perangkat budaya dalam perilaku disebut norma, yang merupakan aturan sederhana dimana menentukan atau melarang beberapa perilaku dalam situasi yang spesifik. Norma dijalankan dari nilai budaya. Dimana nilai budaya adalah kepercayaan yang dipertahankan dimana menguatkan apa yang diinginkan.
      

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Perilaku dan Budaya"

Post a Comment